nusakini.com--Kementerian Agama terus berupaya meningkatkan mutu atau kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), upaya tersebut diantaranya menjalin kerjasama dengan lembaga Senior Experten Service (SES) Jerman, bentuk kerjasama yang nota kesepahamannya ditandatangani tahun 2015 dengan mendatangkan Guru Besar atau professor dari Jerman dan disebar ke seluruh Universitas Islam Negeri (UIN). 

Pada tahun akademik 2016 ini, telah didatangkan 13 guru besar dari Jerman dan disebar di 6 UIN, yaitu UIN Alauddin makassar, UIN Surabaya, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Ar-Raniri Aceh, UIN Malang, dan UIN Semarang. Tahun 2017 nanti, akan datang 70-100 profesor dan disebar ke 11 UIN yang ada. 

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dalam keterangannya mengatakan, kerjasama mendatangkan guru besar dari Jerman dan negara lainnya ini dalam rangka internasionalisasi Perguruan Tinggi Islam. 

"Program ini dinilai strategis untuk meningkatkan dan dalam rangka meng-upgrade dan memperluas jaringan internasional antara lembaga pendidikan tinggi Indonesia dan pendidikan tinggi di luar negeri," kata Dirjen di Jakarta, Kamis (24/11). Hadir bersama Dirjen, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Amsal Bahtiar, guru besar Ilmu Pangan dari Jerman Alberrht Mennerich yang mengajar di UIN Makassar, dan perwakilan SES Indonesia Adam. 

"Di era globalisasi ini, internasionalisasi menjadi kebutuhan baik dari segi pengembangan SDM dengan mendatangkan dosen dari luar negeri selain mengirim dosen ke luar negeri, dan menginternasionalisasi kurikulum kita dengan kajian-kajian dan diskusi," Dirjen menambahkan. 

Dikatakan Dirjen, melalui kerjasama dengan SES ini akan diperoleh sejumlah manfaat di antaranya; Pertama, selain mengajar ilmu pengetahuan sesuai keahlianya, para profesor tersebut diharapkan dapat membantu PT Islam bekerjasama dengan universitas darimana profesor tersebut berasal. Kedua, membantu kampus memberikan bimbingan pada mahasiswa dan dosen untuk melanjutkan studi di luar negeri. Misalnya, dosen-dosen muda yang belum doktor dibantu mencarikan profesor di luar negeri, dan agar mereka (dosen) terhubung dengan dosen di luar negeri dnegan baik. 

"Manfaat selanjutnya, dapat membantu kampus dapat mereviu kurikulumnya, dengan mendiskusikan dan melihatnya kembali, jadi manfaatnya banyak termasuk dalam penelitian dan pengarahan kepada dosen-dosen muda kita," kata Dirjen yang menjelaskan bahwa para profesor tersebut dibiayai oleh SES Jerman, kita hanya memfasilitasi transport lokal dan kebutuhan akomodasi lainnya.(p/ab)